Mister Anunnaki: Sejarah Terlarang Peradaban Umat Manusia
Sejarah peradaban umat manusia masih dan mungkin akan selamanya dipenuhi oleh misteri, berbagai kisah-kisah mitologi yang diceritakan secara turun temurun melalui budaya oral ataupun melalui tulisan oleh nenek moyang kita terkait dengan hal-hal gaib dan berbagai hal diluar pemahaman manusia sering kali kita anggap sebagai sebuah dongeng yang sama sekali tidak ada artinya, namun benarkah begitu? Apakah cerita-cerita lisan dari nenek moyang kita adalah sebuah kebohongan? Apakah kisah pada teks-teks suci keagamaan adalah sebuah omong kosong? Dan apakah kisah-kisah pada catatan serta artefak kuno yang di luar pemahaman kita bukanlah sebuah fakta sejarah? Tentunya jika kita membuka pemikiran kita secara terbuka, sangat mungkin bahwa kisah-kisah gaib dan terkesan tidak masuk akal tersebut adalah benar adanya, saat ini kita hanya dipaksa untuk setuju dengan cerita dan sejarah peradaban manusia versi para ilmuwan dengan jargon ilmiahnya, para ilmuwan menolak berbagai hal yang menurut mereka tidak masuk akal, padahal sebenarnya hingga saat ini masih banyak misteri dan hal yang tidak masuk akal di alam semesta ini.
Sedikit banyak kisah mengenai penciptaan manusia dan alam semesta bisa kita ketahui dalam berbagai versi, mulai dari sumber kajian ilmiah, teks-teks suci keagamaan dan sumber budaya oral dari nenek moyang suatu kebudayaan. Meskipun diataranya memiliki perbedaan cerita, namun masing-masing kisah tersebut diyakini kebenarannya oleh para penganutnya.
Anunnaki: Sejarah Terlarang Peradaban Umat Manusia
Anunnaki: Sejarah Terlarang Peradaban Umat Manusia
Salahsatu kisah penciptaan manusia yang cukup menarik untuk diketahui adalah versi kebudayaan peradaban Assyria dengan tokoh utamanya yang dikenal sebagai Anunnaki. Kisah ini pertamakali diketahui setelah ditemukannya artefak tablet-tablet runcing yang dikenal dengan sebutan “Enuma Elis” atau “ 7 Tablet Penciptaan” pada sebuah penggalian arkeologi yang dilakukan di wilayah Kota Nineveh, artefak tablet kuno tersebut ditemukan pada sebuah rerutuhan bangunan perpustakaan kuno yang diyakini merupakan bagian dari sisa-sisa peradaban kuno Assyria.
7 Tablet Penciptaan mengisahkan mengenai sekelompok dewa yang dikenal dengan sebutan Anunnaki, para dewa tersebut berasal dari suatu tempat di luar tata surya kita dan datang ke planet bumi untuk menciptakan ras manusia. Tentunya kisah Anunnaki tersebut sangat sulit sekali diterima sebagai sebuah fakta sejarah, terlebih bagi para ilmuwan, dimana kisah-kisah tersebut tidak didukung oleh bukti yang kuat untuk dijadikan sebagai dasar sebuah teori “ilmiah”, namun jika kita mau membuka sedikit pemikiran kita, maka bisa saja para ilmuwan tersebut keliru dan kisah mengenai Anunnaki tersebut adalah benar adanya.
Kisah mengenai penciptaan manusia versi Anunnaki semakin menjadi daya tarik banyak orang, terlebih setelah munculnya berbagai teori mengenai astronot kuno, yaitu teori yang menyatakan bahwa planet bumi pernah dikunjungi oleh mahluk yang berasal dari sebuah peradaban maju serta canggih dari luar tata surya pada kurun waktu ribuan tahun yang lalu.
Teori astronot kuno dinilai oleh banyak orang sebagai jawaban atas celah dalam sejarah peradaban umat manusia yang tidak bisa dijelaskan oleh para ilmuwan arus utama, para penganut teori astronot kuno berpendapat bahwa celah dalam sejarah peradaban umat manusia bisa dijelaskan secara gamblang dan rasional jika mengikuti teori tersebut, mereka meyakini bahwa para astronot kuno yang datang pada masa ribuan tahun yang lalu telah turut serta terlibat dalam evolusi ras manusia serta perkembangan peradaban dan berbagai pencapaiannya yang sama sekali di luar pemahaman para ilmuwan moderen saat ini.
Selain cerita berdasarkan kisah “7 tablet penciptaaan” peninggalan peradaban Assyria, Anunnaki juga seringkali dikaitkan dengan teori astronot kuno, mereka berpendapat bahwa bisa saja Anunnaki sebenarnya adalah astronot kuno yang membantu umat manusia dalam mengembangkan peradabannya di masa lalu, bahkan sebagian besar orang meyakini jika Anunnaki adalah ‘Founding Fathers” peradaban moderen umat manusia di seluruh dunia.
Kisah mengenai Anunnaki memang tidak terlalu banyak tersedia, namun perlu diketahui jika kita berbicara mengenai Anunnaki, maka sepertinya adalah hal wajib untuk menyebut seorang penulis kontroversial yang bernama Zecharia Sitchin. Pada tahun 1976, penulis yang bernama Zecharia Sitchin menerbitkan sebuah seri buku yang berjudul “The Earth Chronicles”. Isi dari buku tersebut menceritakan kisah Anunnaki yang diklaim bersumber dari terjemahan text kuno bangsa Sumeria.
Menurut Zecharia Sitchin, artefak tablet tanah liat tersebut menjelaskan mengenai mahluk alien yang dikenal sebagai Anunnaki, alien tersebut datang ke planet bumi untuk menambang emas, hal tersebut dilakukan karena pada planet asal alien tersebut membutuhkan emas untuk bisa bertahan. Bagi banyak penganut teori astronot kuno, Anunnaki yang menurut Zecharia Sitchin tersebut adalah mahluk alien dikaitkan dengan teori astronot kuno versi mereka. Berikut sejarah singkat rentang waktu kehadiran Anunnaki di planet bumi menurut Zecharia Sitchin:
450.000 SM: Setelah peperangan panjang di planet asal mereka, Anunnaki memerlukan emas untuk meperbaiki atmosfer planet mereka agar tetap bisa dihuni.
445.000 SM: Anunnaki mendarat di planet bumi dan mendirikan markan di wilayah Eridu, mereka berencan untuk menambang emas di area gurun Persia, pendarat pertamakali Anunnaki tesebut diimpin oleh Enki yang merupakan anak dari Anu (dewa tertinggi).
416.000 SM: Hasil penambangan emas menurun sehingga menyebabkan Anun datang ke planet bumi bersama dengan anaknya, Anun menginginkan penambangan emas dipindahkan ke wilayah Afrika dan memerintahkan anaknya untuk memimpin misi tersebut.
400.000 SM: Di wilayah selatan Mesopotamia, Anunnaki membangun dan mengembangan 7 negara, diantaranya Sipar, Nippur dan Shuruppak. Kota-kota di Mesopotamia inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal peradaban modern umat manusia, dimana banyak peneliti dan arkeolog menyatakan jika peradaban moderen tertua di dunia yang memiliki bukti peninggalan yang nyata adalah peradaban Mesopotamia.