Hubungan Aktifitas Matahari, Bumi Dengan Kesehatan dan Tingkah Laku Manusia.
Artikel ini bertujuan untuk untuk memberi pandangan lebih mengenai keterkaitan manusia/hewan dengan aktifitas pada medan magnetik bumi dan matahari, yang mencakup data yang cukup luas secara ilmiah. Para ilmuwan baru saja mulai menemukan pendalaman lebih mengenai bagaimana kita semua saling terkait satu sama lain. Hal ini menjawab pertanyaan :
‘Kenapa dan bagaimana medan magnetik yang dihasilkan oleh matahari dan planet bumi mempengaruhi kesehatan dan tingkah laku manusia – dan kenapa hal ini penting untuk diketahui?’
Sebelum memulai, artikel ini merupakan ringkasan dari artikel yang ditulis secara ilmiah dengan penjelasan yang lebih mendalam.
Medan Magnetik Bumi.
Sebelum membahas lebih dalam, penting untuk mengetahui mengenai medan magnetik bumi. Secara ringkas, medan magnetik bumi adalah medan yang melindungi bumi dari aktifitas yang terjadi di solar sistem kita, misalnya hembusan dari pijaran letusan matahari, tabrakan meteor dan sebagainya.
Berbeda dengan kutub geografis bumi, kutub magnetik bumi berada pada kemiringan 11.5 derajat dan mengalami pergeseran (bergerak sejauh kurang lebih 55km setiap tahunnya), yang mengakibatkan melemahnya medan magnetik bumi (penurunannya sebanyak 10% selama 150 tahun ini).
Resonansi Schumann.
Resonansi Schumann adalah resonansi elektromagnetik bumi dalam rongga yang terbentuk diantara permukaan bumi dan lapisan Ionosfer.
Frekuensi terendah Schumann yang merupakan 7.8Hz ini sama dengan frekuensi gelombang otak manusia. Keterkaitan antara gelombang otak manusia dengan resonansi Schumann, menarik rasa penasaran para peneliti dari Universitas Minnesota dan mereka menemukan hubungan yang signifikan antara matahari, resonansi Schumann, resonansi medan magnetik bumi, kesehatan dan tingkah laku manusia dan hewan.
Saling Berhubungannya Seluruh Sistem Kehidupan Melalui Medan Magnetik Bumi.
Berikut ini adalah garis besar penelitian yang telah dilakukan untuk menyimpulkan saling berhubungannya seluruh sistem kehidupan melalui medan magnetik bumi:
1. Penelitian yang dilakukan Alexander Tchijevsky adalah membandingkan aktifitas matahari dengan peristiwa bersejarah. Hasil dari penelitannya digambarkan dalam diagram di bawah ini.
sumber: https://www.heartmath.org/research/global-coherence/
Penjelasan diagram Tchijevsky :
Warna biru menggambarkan angka pertahun dari peristiwa penting secara politik dan sosial seperti mulainya perang, revolusi sosial serta ketika perkembangan manusia yang drastis terjadi seperti peningkatan dalam segi arsitektur, seni, ilmu dan perubahan sosial.
Sedangkan warna merah menggambarkan aktifitas matahari yang ditandakan oleh jumlah bintik hitam pada lapisan luar matahari.
Dari diagram itu, terlihat jelas kesamaan yang jelas pada aktifitas matahari dan peristiwa berserajah secara global.
2. Percobaan pada laboratorium HMI menunjukan bahwa apabila kita berada dalam keadaan stabil, kita menjadi lebih sensitif dalam mendeteksi informasi dalam medan yang diradiasikan oleh yang lain.
Hasil penelitian ini menjelaskan kenapa kita bisa merasakan keberadaan orang lain di sekitar kita dan keadaan emosi yang dirasakan dari tingkah laku orang lain.
3. Sebuah studi terkini yang baru saja dilakukan oleh para ilmuwan dalam sebuah laboratorium, dimana mereka menemukan bahwa dalam atmosfer bumi dengan frekuensi rendah (7.8Hz), informasi epigenetik DNA dapat ditransferkan melalui larutan cairan encer (air murni yang tidak mengandung DNA).
4. Dr. Michael Persinger, seorang ahli syaraf, telah melakukan sejumlah penelitian yang menyimpulkan bahwa ruang yang berada dalam medan elektromagnetik bumi dapat menyimpan informasi yang mempengaruhi aktifitas otak manusia.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan di oleh para ilmuwan di Jepang tahun 1952 dengan fenomena bernama The Hundredth Monkey – ‘Monyet Keseratus’, mengenai kesadaran masal.
5. Sebuah studi pun dilakukan pada sebuah kelompok, dimana ditemukan juga medan energi yang terbentuk diantara para individu melalui interaksi yang terjadi di kelompok itu, sebuah ‘medan kelompok’ yang menghubungkan anggotanya.
Kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan, manusia memiliki frekuensi otak dan jantung yang saling tumpang tindih dengan resonansi medan magnetik bumi, sehingga manusia tidak hanya merupakan penerima informasi biologis relevan itu, tapi manusia pun pada dasarnya menciptakan sebuah putaran yang berumpan balik antara manusia dan sistem medan magnetik.
Ketika sejumlah besar manusia merespon secara emosional terhadap kejadian secara global, respon secara kolektif ini membentuk medan masal/kolektif, mempengaruhi informasi yang didistribusikan medan magnetik bumi, yang kemudian mempengaruhi matahari dan sistem jagad raya.
Kesehatan manusia dan hewan, dari segi mental, emosi dan tingkah laku dipengaruhi oleh matahari, geomagnetik dan medan magnetik lainnya yang berhubungan dengan planet bumi.
Medan magnetik bumi adalah pembawa informasi terkait secara biologis, yang menghubungkan seluruh sistem yang hidup.
Setiap makhluk hidup secara individu maupuan kesadaran masal mempengaruhi medan informasi secara global.
Dari hasil pengumpulan data yang telah dirangkum dalam artikel ini, dengan semakin melemahnya medan magentik bumi akibat pergeseran kutub magnetik bumi yang semakin cepat, semakin besar energi partikel bermuatan yang diterima bumi dari matahari. Hal ini tentunya berpengaruh besar terhadap diri kita masing-masing, terutama secara mental dan emosional.
Kita bisa belajar dari kesalahan masa lalu dan secara sadar memilih cara-cara baru untuk menavigasi energi influks besar ini untuk menciptakan periode perkembangan umat manusia dan kemajuan kemanusiaan. Ketika struktur yang sudah tidak melayani kemanusiaan runtuh, sebuah kesempatan terbuka untuk kita agar digantikan dengan model yang lebih seimbang dengan bumi pertiwi beserta isinya dan berkelanjutan.
Selama ini kita telah hidup di dalam ketakutan dan perpisahan. Dengan perubahan-perubahan besar yang tengah terjadi, ini adalah kesempatan besar kita untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan perubahan diri menuju pada kebenaran kita masing-masing.
Mencintai diri sendiri dengan tak bersyarat, sehingga kita bisa mencintai ‘yang lain’ tanpa syarat. Dengan memulainya, kita akan mempengaruhi orang lain di sekitar kita yang kemudian akan terus berantai sehingga, energi ketakutan dan perpisahan di muka bumi ini tidak lagi mendominasi menuju kehancuran umat manusia, bumi, beserta isinya.
Sumber:
Leave a Reply