Misteri Swastika Di Antartika
Russia menemukan peninggalan sejarah berupa bangunan besar yang berbentuk menyerupai swastika, seperti logo Nazi di bawah es Antartika. Tim ilmuwan Russia telah berhasil untuk melakukan pengeboran sedalam 3, 8 kilometer ke bawah lapisan es dari Antartika dan mereka memasang kamera untuk meneliti danau bawah laut terbesar yang ada di dunia. Kamera mereka menangkap objek berupa bangunan besar berbentuk menyerupai swastika, danau bawah laut ini dikatakan sudah 20 juta tahun tidak pernah tersentuh oleh manusia. Ukuran bangunan swastika ini diperkirakan sekitar 100 meter lebar. Penemuan ini terjadi pada Januari 2014, pemerintah Russia kemudian memerintahkan para ilmuwan mereka untuk meneliti lebih lanjut tentang temuan ini.
RIA Novosti, kantor berita Russia mengumumkan ini kepada dunia, bahwa mereka telah memiliki beberapa orang ilmuwan yang sedang meneliti tentang danau Vostok yang terletak dibawah es Antartika. Mereka melakukan penelitian ini karena indikasi Nazi sesaat setelah perang dunia kedua memindahkan semua anggota mereka ke basis yang berada di Kutub Selatan, dimana stasiun bawah tanah ini telah dibangun sejak tahun 1930, Grand Admiral Karl Dontiz pernah mengungkapkan ini.
Kapal selam Jerman dikatakan pernah mendarat disini sesaat setelah perang dunia kedua, dan mereka menyatakan bahwa Nazi memindahkan seluruh orang – orang mereka tersembunyi didalam stasiun bawah bumi ini. Setelah perang dunia kedua, inilah dunia baru bagi para anggota Nazi dan Fuehrer, mereka menghuni tempat ini. Russia adalah salah satu negara yang sangat tertarik dengan penelitian Antartika, mereka mengatakan ini juga berkaitan dengan operasi ‘High Jump’, serangan yang dilakukan terhadap Antartika setelah perang dunia kedua dimana Amerika dan Australia yang melakukan penyerangan ke wilayah ini.
Admiral Byrd adalah salah seorang yang terlibat dalam penyerangan ini, tetapi mereka dihadang oleh pesawat – pesawat berbentuk piring terbang yang berlogo swastika, sehingga akhirnya mereka tidak melanjutkan serangan ke Antartika. Pesawat – pesawat Jerman yang berbentuk piring terbang tidak mungkin dihadapi oleh teknologi pesawat perang yang dimiliki semua negara pada saat itu, dikatakan bahwa pesawat Jerman adalah teknologi yang tidak berasal dari bumi, dan ini menjadi misteri bagi dunia.
Kisah ini berkelanjutan dengan perjalanan Admiral Byrd selanjutnya ke Kutub Utara dan memasuki Agartha setelah ia menemukan sebuah daratan hijau di sekitar Antartika, beberapa tahun setelah itu kisah tentang diary dari Admiral Byrd menjadi sebuah fenomena besar di dunia, sedangkan kasus tentang kepemilikan Jerman atas pesawat – pesawat berbentuk piring terbang itu ditutupi oleh seluruh media dunia.
Berdasarkan data – data terdapat pada Angkatan Laut Jerman dikatakan bahwa pada April 1945, kapal selam Jerman U 530 telah tiba di Kutub Selatan, mereka berangkat dari pelabuhan Kiel. Mereka telah membangun sebuah stasiun dalam gue es di bawah Antartika, semua file rahasia negara mereka termasuk data – data penting milik Hitler diamankan dalam stasiun ini. Hal ini juga berhubungan dengan operasi ‘Paperclip’, perjanjian antara Jerman dan Amerika untuk penelitian tentang teknologi pesawat tempur Jerman, dan perjanjian ini mengakhiri perang dunia kedua pada saat itu, tetapi data – data pesawat dan spesifikasi yang diberikan Jerman pada perjanjian itu adalah data yang telah dipalsukan pihak Jerman, sedangkan aslinya mereka bawa ke stasiun bawah Antartika tersebut.
Polemik ini telah menjadi pertentangan yang tidak pernah dibahas dalam media di dunia selama puluhan tahun, karena informasi dari operasi – operasi ini adalah operasi yang rahasia antara Jerman dan Amerika. Ada issue lain yang beredar bahwa kapal selam Jerman yang lain, U 977 juga telah tiba di stasiun bawah Antartika ini sesaat setelah kedatangan kapal selam pertama, dan mereka telah membawa kode genetika dari para pimpinan Jerman, semua kode genetika ini akan diproses di dalam stasiun ini untuk menghasilkan cloning dari para pimpinan Jerman yang telah tewas pada pertempuran – pertempuran berbeda sebelumnya, mereka akan membangkitkan semuanya kembali.
Adolph Hitler dikenal sebagai orang yang sangat terobsesi dengan Swabia (Neuswabenland), menurut penelitian Russia yang dimaksud Swabia oleh Hitler adalah sebuah lokasi dengan koordinat 20 derajat busur timur dan 10 derajat busur barat, area ini diindikasikan sebagai sebuah pulau yang bernama Queen Maud Land, Hitler pernah menyatakan bahwa Queen Maud Land pada suatu saat akan menjadi tempat tinggal bagi ras utama bangsa mereka, dan inilah ibukota para Nazi di masa depan.
Russia (pada saat itu masih bernama Uni Soviet) menangkap sinyal adanya kerjasama terselubung antara Amerika dan Jerman pada akhir dari perang dunia kedua, yang berakhir dengan pengumuman bahwa Jerman dinyatakan menyerah kepada tentara Sekutu, sedangkan para anggota Nazi dan Russia sendiri tidak pernah mendengar tentang menyerahnya Jerman kepada Amerika dan Sekutu. Oleh karena itu, Russia adalah salah satu negara yang sangat fokus untuk meneliti tentang keberadaan stasiun bawah tanah Jerman yang terdapat di Antartika, Russia telah lama menangkap adanya konspirasi besar dalam perang dunia kedua itu sendiri.
Berdasarkan data – data yang dimiliki Angkatan Laut Russia, mereka menganggap bahwa sebenarnya stasiun bawah laut yang terletak di sekitar danau Vostok tersebut adalah bukan dibangun oleh Nazi, tetapi merupakan peninggalan dari peradaban yang jauh lebih tua, mereka memang memiliki logo swastika, dan berdasarkan kesimpulan para peneliti Russia, Nazi sebenarnya menggunakan logo swastika dengan memperolehnya dari pemahaman bangsa yang telah membangun peradaban lama tersebut. Fenomena ini menggiring pemikiran bahwa legenda tentang Vrill yang menjadi bagian dari Jerman adalah kemungkinan besar memang benar pernah terjadi.
Vrill adalah teknologi yang diusung oleh sekelompok orang – orang Jerman pada awal abad 19, yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Maria Orsic, mereka adalah kelompok ritual yang melakukan komunikasi khusus dengan cara telepati kepada nenek moyang mereka, bangsa Arya yang mereka percaya berada di dunia bawah yang mereka kenal sebagai Swabia, dunia mengenalnya dengan istilah Agartha. Para pengikut Nazi mempercayai bahwa nenek moyang mereka masih hidup dan berada di dunia bawah tersebut, dimana pintu masuknya adalah dari daratan yang disebut sebagai Queen Maud Land. Teknologi pesawat – pesawat tempur Jerman dikatakan berasal dari organisasi rahasia bernama Vrill ini. Sebagian orang menganggap Vrill hanya sebagai legenda pemerintah Jerman atau sebuah cerita fiktif untuk menutupi operasi – operasi rahasia mereka dibawah Antartika, tetapi Russia memiliki bukti lebih kuat bahwa cerita itu kemungkinan nyata, Vrill bukan sebuah legenda seperti yang diperkirakan orang kebanyakan.
Russia memiliki data tentang peta – peta tua Finaeus Map (1531), dan Piri Reis (1513), peta – peta ini adalah peta yang digunakan oleh para pelaut pada jaman abad ke 16 untuk menjelajah Antartika. Cerita – cerita tentang kehidupan dibawah Antartika dan Kutub Utara adalah merupakan legenda yang dimiliki semua negara di dunia dalam berbagai versi yang berbeda, tetapi pencarian daratan yang tersembunyi di Antartika adalah mimpi semua manusia sejak masa peradaban lama, dan pencarian akan itu tidak pernah berhenti dilakukan.
Dalam peta – peta ini digambarkan dengan jelas keberadaan Queen Maud Land, digambarkan sebagai sebuah pulau yang didalamnya bebas dari es, tersembunyi di balik hamparan es yang luas di Antartika, pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah, hijau dimana terdapat sungai – sungai dan gunung – gunung tinggi yang dipercaya sebagai sambungan dari daratan yang kita kenal dengan Agartha, legenda ini juga merupakan sebuah legenda abadi yang dikenal oleh masyarakat Russia sejak masa lalu, negara mereka adalah berada pada sisi utara dari bumi dimana legenda ini sangat akrab dalam kehidupan rakyat mereka sendiri di wilayah utara.
Pemerintah Russia bahkan mendanai penelitian khusus yang dilakukan para ilmuwan Russia terhadap celah – celah bumi yang dipercaya sebagai salah satu jalan masuk menuju Agartha, di Russia mereka mengenalnya dengan Hyperborea, tetapi pemahaman ini masih rancu dan belum menemukan titik terang dari penelitian selama berabad – abad yang telah mereka lakukan.
Para peneliti Russia mempercayai bahwa peninggalan swastika besar ini adalah merupakan peninggalan yang telah berusia 7000 tahun dan terkubur dibawah danau Vostok. Para peneliti Russia sebenarnya telah berada pada Antartika sejak lebih dari 20 tahun lalu dan ini menjadi bagian dari proyek rahasia mereka untuk meneliti keberadaan sebuah stasiun yang diklaim Hitler sebagai stasiun yang ia bangun bersama Nazi.
Pemerintah Russia memutuskan membuka fakta operasi ini kepada dunia setelah mereka diam selama lebih dari 20 tahun tentang temuan – temuan mereka, tetapi dengan analisa yang cukup teliti mereka memutuskan untuk mempublikasikan kepada dunia tentang temuan swastika besar ini, bahwa semua ini adalah heritage dunia, yang seharusnya tidak dikuasai oleh sebuah bangsa yang ada di dunia saja tetapi seluruh dunia berhak akan heritage ini.
Pemerintah Russia saat ini mengutarakan bahwa mereka telah menyimpan semua cerita tentang konspirasi sejak jaman perang dunia kedua, dan pada saatnya mereka akan membuka semua fakta dan teori konspirasi dunia yang telah terjadi termasuk juga dengan hancurnya Uni Soviet yang tidak lepas dari keterlibatan konspirasi besar dibaliknya.
Tetapi pada saat ini mereka melakukan penelitian yang tertutup, dan semua temuan mereka ini sudah merujuk pada temuan – temuan yang sudah mendekati kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan bagi dunia. Pada suatu saat para peneliti Russia yang telah lebih dari 20 tahun berada di Antartika akan menemukan lebih banyak hal tentang pembuktian keberadaan ‘negeri’ yang hilang dari peradaban dunia pada masa lalu. Penemuan peninggalan swastika besar di danau Vostok Antartika adalah salah satu tonggak sejarah baru yang akan membuka lebih banyak petunjuk tentang sejarah manusia bumi.
[…] sumber : atlantis-indonesia.org […]