Penemuan tentang mumi bangsa Arya didalam situs yang dikuasai oleh para Indian Navajo telah menjawab sekian banyak missing link sejarah perjalanan manusia dan peradaban – peradaban yang mereka telah bangun di masa lalu. Dalam temuan mumi ini juga ditemukan marijuana dalam makam mereka, peradaban Arya ini diduga telah terjadi pada sekitar 2700 tahun yang lalu, di Peru.
Marijuana yang sample nya kemudian dilakukan tes pada laboratorium dinyatakan adalah marijuana dengan kualitas zat hypoactive yang sangat tinggi, berusia sama dengan mumi – mumi yang ditemukan.
Temuan marijuana ini juga menjawab tentang bagaimana kualitas peradaban yang mereka bangun pada waktu itu, ini adalah bukti bahwa pada jaman itu mereka telah memiliki kemajuan budaya yang cukup tinggi, marijuana adalah salah satu dari addictive yang dibuat melalui proses teknologi, bukan berasal dari proses yang terbilang sederhana.
Ini memperkuat kemungkinan bahwa teori yang diungkapkan Cayce tentang perjalanan Atlantis ke Amerika Utara dan pada akhirnya merambah ke bagian tengah dan selatan adalah sangat mungkin terjadi. Fakta – fakta sejarah ini memang menggiring pikiran kita kesana, ada beberapa peradaban yang memang telah menemukan benua Amerika pada masa lalu jauh sebelum Columbus menemukannya. Perjalanan bangsa – bangsa Atlantis, Lemuria, memang dapat disimpulkan terjadi dengan adanya penemuan – penemuan ini.
Bangsa Indian sendiri adalah suku yang misterius, mereka tidak membangun peradaban yang berteknologi tetapi mereka memiliki pemahaman spiritual dan pemahaman tentang alam semesta yang tinggi, para peneliti menemukan banyak hal membingungkan tentang suku Indian yang tersebar di seluruh bagian Amerika. Mereka memiliki banyak sekali rahasia yang mereka pegang teguh sebagai bagian dari budaya mereka yang tidak dapat mereka bocorkan kepada siapapun, penelitian – penelitian tentang Indian selalu menemukan titik tersulit karena mereka mengetahui jauh lebih banyak dari apapun yang kita pernah pikirkan tentang mereka, tetapi mereka semua sangat sulit untuk membuka apapun pengetahuan mereka.
Apapun yang mereka buka adalah hanya sebagai bagian dasar dari pemahaman mereka, yang dibaliknya sebenarnya mereka mengetahui semuanya dengan sempurna, tanpa mereka mau memberitahukannya kepada siapapun.
Bahan – bahan memabukkan seperti marijuana juga adalah salah satu keahlian Indian, terutama yang hidup di sekitar Amazon, mereka sangat ahli dalam meracik bahan – bahan dari tumbuhan untuk dibuat sebagai minuman yang mengubah frekuensi pikiran, Ayahuasca adalah salah satu contoh, mereka meminum Ayahuasca yang dibuat dari ramuan beberapa tumbuhan Amazon untuk mencapai kesadaran yang dalam Hindu disebut sebagai ‘Alam Mimpi’, bangsa – bangsa lain menggunakan metode meditasi atau perjalanan astral untuk mencapai tingkat kesadaran ini, melalui berbagai latihan dengan teknik – teknik gerakan tubuh yang berbeda.
Tetapi para Indian tanpa melakukan meditasi, mereka menggunakan ayahuasca untuk mencapai tingkat kesadaran ini dalam ritual – ritual khusus mereka. Ini adalah salah satu bentuk pengetahuan yang bahkan dunia tidak pernah tahu, mereka sangat ahli dalam pembuatan macam – macam ramuan termasuk juga racun pembunuh yang ampuh.
Seorang peneliti bernama Ethan Russo yang tertarik meneliti lebih jauh tentang peninggalan yang ditemukan di Peru ini penasaran dengan jenis marijuana yang ditemukan bersama mumi dari bangsa Arya, kemudian ia mengambil sebagian sample dan membawanya ke ahli pengobatan tradisional di China.
Seorang Professor dari Chinese Academy of Sciences Institute of Botany yang ditemui oleh Russo menyatakan bahwa marijuana tersebut setelah mereka teliti adalah komposisinya sangat mirip dengan marijuana modern saat ini, terdiri dari formulasi THC (tetrahydrocannabinolic acid synthase), formulasi THC ini dapat ditemukan dari berbagai jenis tanaman pada saat ini, dan semua proses pembuatan marijuana adalah menggunakan proses penguraian kimia modern untuk memisahkan zat ini dari kandungan kimiawi lain yang terdapat pada tanaman – tanaman berbeda, zat ini tidak akan ditemukan dalam tanaman apapun yang khusus hanya memproduksi THC.
Dalam proses ini ia menjelaskan bahwa proses penguraian hanya dapat dilakukan oleh orang – orang yang telah mengerti cara menguraikan semua bagian dari kimiawi yang senyawanya mungkin ditemukan pada banyak tanaman berbeda. Ini juga menjawab bahwa kemampuan peradaban yang telah menempati Amerika sejak masa prasejarah adalah sudah merupakan peradaban yang berpengetahuan tinggi.
Kita tidak menemukan peninggalan teknologi apapun dari mereka, tetapi temuan marijuana ini menjadi sebuah bukti bahwa mereka dengan cara yang kita tidak ketahui telah mampu menguraikan senyawa – senyawa kimia yang terdapat dalam berbagai tanaman di wilayah mereka.
Para peneliti China yang disponsori oleh Chinese Academy of Sciences Institute of Botany juga mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan mumi serupa di pemakaman yang disebut sebagai Yanghai, di wilayah Turpan, di makam ini mereka menemukan ganja yang diprediksi berusia sekitar 3.000 tahun, ditemukan tergeletak dalam sebuah keranjang dari kayu bersama mumi – mumi yang tergeletak pada makam tersebut.
Dikatakan bahwa mumi – mumi ini adalah bangsa yang sama dengan penemuan di Peru, bermata biru, rambut pirang, ukuran tubuh mencapai 3 meter, dan pada saat meninggal mereka masih menggunakan baju lengkap dan aksesori – aksesori pada tubuh mereka berupa hiasan gelang, dan aksesori yang menempel pada pakaian mereka, serta sepatu ‘boots’ tinggi, yang menjadi ciri bangsa Arya sejak masa lalu.
Fenomena penemuan mumi yang sama pada dua lokasi yang jauh terpisah secara jarak dan benua adalah merupakan fenomena yang langka dalam sejarah. Penemuan mumi di Yanghai, Turpan dan di Peru, serta tanda – tanda berupa goresan pada pasir yang memiliki lay out sama, terletak tidak jauh dari piramida Xianyang dan Piramida di Peru, dengan lay out pada piramida juga adalah merupakan lay out yang sama, ini menunjukkan bahwa sebenarnya ini satu bukti kuat bahwa pembuatnya adalah bangsa yang sama.
Dalam catatan sejarah mereka tidak menemukan catatan – catatan tentang ini semua, bukti ini memang mengarah pada tulisan dari Edgar Cayce yang menyatakan bahwa perjalanan Lemuria dan Atlantis telah meninggalkan banyak jejak pada daerah – daerah yang mereka pernah tempati dan pada suku – suku tua yang masih tersisa saat ini sebagai peradaban yang kita anggap sangat tradisional, tetapi sebenarnya mereka adalah kunci utama dari keberadaan sejarah dunia, dan mereka tidak akan pernah membuka itu semua kecuali ada perintah khusus dari apa yang mereka sebut sebagai nenek moyang mereka atau kontak mereka dii dunia yang mereka sebut sebagai ‘city of gold’ di bawah bumi.
Penelitian lebih lanjut tentang temuan mumi dan marijuana ini juga mengarah kepada sebuah budaya lain yang pernah ada di dunia yang diberi nama ‘Toccarian’ atau biasa disebut juga sebagai Gushi People. Para peneliti mengungkapkan bahwa dugaan mereka adalah mengarah pada mumi – mumi ini berasal dari Gushi People, mereka selalu menggunakan bahan – bahan khusus untuk mempengaruhi pikiran dalam praktek perdukunan mereka, bangsa ini adalah dikenal sebagai salah satu bangsa yang sangat mirip dengan peradaban Celtic.
Mereka memiliki budaya ritual penyembahan dewa matahari, dan mereka menggunakan bahan – bahan memabukkan untuk dapat berkomunikasi dengan nenek moyang mereka, Celtic juga melakukan hal sama, dewa – dewa mereka yang disebut Tuatha De Dannan adalah dewa – dewa dengan kemampuan botanical yang hebat, dan pengetahuan yang memiliki teknologi tinggi.
Tidak banyak catatan sejarah tentang Gushi People, tetapi mereka juga yakin semua ini ada hubungannya dengan Atlantis, Lemuria, Arya, dan Hyperborea, semua memang masih misteri besar yang belum dapat sepenuhnya dipecahkan dalam masa saat ini, tetapi penemuan – penemuan ini memang menggiring kita kepada buku – buku yang pernah ditulis orang – orang yang kita sebut sebagai paranormal besar yang meneliti sejarah bumi dengan cara mereka sendiri, dan kenyataannya fakta yang mereka buka perlahan mulai terkuak kebenarannya dengan temuan – temuan ini.
Edgar Cayce, Sheldan Niddle, adalah dua orang berbeda yang membuat breakthrough dengan meneliti jauh ke belakang sampai dengan periode sebelum jaman es bumi, dengan arah yang berbeda, Cayce lebih tertarik untuk membahas tentang Atlantis dan Lemuria, tetapi Niddle lebih jauh ke belakang, ia selalu meneliti tentang Hyperborea dan Reptilian. Pada suatu saat, ini semua akan terkuak juga dengan penelitian – penelitian yang tidak pernah berhenti dilakukan untuk menemukan potongan – potongan sejarah yang telah terkubur jauh dalam kehidupan manusia.
Via – David Devanta
Leave a Reply