PERKUMPULAN RAHASIA HITLER BAGIAN 2.
Berdasarkan Volkisch, legenda masyarakat Jerman, bangsa Arya yang merupakan nenek moyang mereka pernah membangun peradaban di Bumi, peradaban mereka pernah mencapai tingkat yang sangat tinggi pada masa lalu Bumi, dan peradaban itu telah hancur karena adanya bencana banjir pada sekitar 12 ribu tahun lalu.
Yang mereka maksud tentu adalah peradaban yang kita kenal dengan Atlantis, sebagian hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh para arkeolog dan ilmuan bidang lain tentang Atlantis, memang kesimpulannya mengarah bahwa Atlantis adalah Arya, walaupun hipotesa ini belum dapat divalidasi dengan pasti, tetapi semua arahnya sudah menuju kesana, penemuan mumi di Peru dan China yang merupakan peninggalan sejarah dari jaman sekitar 3000 tahun lalu yang telah dibuktikan dengan tes DNA memang mengarah kepada Atlantis dan Arya dari hasil tes DNA mereka.
Dr Hans Scultetus pernah meneliti tentang wilayah yang disebut oleh bangsa Jerman sebagai ‘Thule’, ia menyatakan bahwa wilayah yang dimaksud adalah sebuah daerah di paling utara dari Bumi, dan ini mungkin mengarah kepada apa yang disebut oleh Yunani Kuno dan Eropa tua sebagai ‘Hyperborea’, orang – orang Jerman menyebut ini dengan istilah berbeda, Thule.
Tempat ini dikatakan adalah sebagai rumah utama dari bangsa Arya yang datang dari Aldebaran, mereka adalah keturunan dari Ellohim yang asli dan tidak pernah berasimilasi dengan ras manapun selain hanya menjaga keaslian ras mereka sebagai bangsa Arya. Sebagian dari bangsa ini tetap tinggal pada rumah mereka yang disebut Thule (merujuk pada cerita Hyperborea, ini juga berkaitan dengan Agartha), dan sebagian lagi dari mereka menyebar ke seluruh dunia untuk menempati wilayah – wilayah lain, ini yang kita kenal sebagai bangsa Arya, dan Atlantis.
Scultetus yang sangat tertarik untuk meneliti ini terutama tentang perubahan iklim Bumi yang bisa sangat ekstrim terjadi dalam periode yang panjang sampai mengakibatkan es yang mencair dan menciptakan banjir besar di seluruh Bumi menemukan fakta perkiraan periode dari banjir besar yang selalu terjadi secara rutin di Bumi.
Menurut Scultetus periode ini sangat berhubungan dengan analogi yang terdapat pada mitologi Thule, dikatakan bahwa pada periode tertentu, Dewi Matahari mengalihkan perhatiannya dari Bumi ke Mars, dan pada terjadinya hal ini, terjadilah pendinginan Bumi, yang mengakibatkan sebagian besar daratan Bumi membeku.
Dikatakan dalam mitologi Thule bahwa Mars seharusnya lebih layak mendapatkan perhatian dari matahari, karena Mars adalah tempat tinggal mereka pada masa awal, sebelum mereka akhirnya menghuni Bumi sebagai tempat hidup mereka. Berdasarkan teori dalam mitologi ini, perhatian Dewi Matahari terbagi antara Mars dan Bumi, teori ini yang dikenal dengan nama ‘Fire & Ice Theory’. Pada saat matahari berpaling ke Mars, maka Bumi membeku, sedangkan saat matahari berfokus ke Bumi, maka es tersebut mencair dan menciptakan banjir besar, yang sekaligus merupakan kiamat bagi Bumi.
Fenomena ini diperlukan bagi Bumi, untuk mengatasi kondisi perkembangan peradaban yang sudah terlalu jauh dari rencana awal, maka dengan bencana besar ini, Bumi kembali ke masa awal lagi, memulai peradaban baru yang lebih baik, dan kembali ke masa keemasannya.
Nama Thule sendiri berasal dari asal kata ‘Ultima Thule’ sebuah kota yang merupakan ibukota dari Hyperborea, sebuah daratan yang disebut berada di angin utara oleh bangsa – bangsa Eropa tua dan Yunani Kuno.
Mereka menyebut Hyperborea sebagai sebuah peradaban yang sangat mistis, Yunani Kuno tercatat dalam sejarah adalah salah satu bangsa yang pernah melakukan hubungan dengan Hyperborea, cerita – cerita tentang Hyperborea ditemukan dalam banyak mitologi mereka walaupun tidak lengkap, dan pada umumnya bangsa – bangsa Eropa tua memiliki cerita yang sama tentang Hyperborea, Russia yang saat ini fokus melakukan penelitian tentang keberadaan Hyperborea, tetapi mereka masih menemukan banyak missing link yang belum dapat dipecahkan untuk mendapatkan fakta lebih banyak tentang keberadaan mereka dan apa hubungannya dengan Agartha.
Dikatakan bahwa Hyperborea pernah melakukan pertempuran dengan ras lain, mereka memenangkan perang tersebut di Bumi, tetapi akhirnya semua ikut tenggelam, para Hyperborean yang selamat dari tragedi ini akhirnya mengungsi ke bawah Bumi, bergabung dengan kesatuan Agartha.
Cerita ini adalah menjadi versi lain dari sejarah Lemuria – Atlantis, yang dilihat dari sisi bangsa Arya.
Berdasarkan rangkaian sejarah yang merujuk pada tulisan Dr Hans Scultetus, simbol swastika adalah simbol dari Arya, yang digunakan oleh Nazi sebagai filosofi dasar mereka.
Simbol ini dapat diartikan sebagai keseimbangan yang berhubungan dengan semua fenomena alam semesta, sebuah siklus keseimbangan energi – energi alam semesta, atau dikenal sebagai dualitas utama dari kehidupan yang menciptakan keseimbangan, dan simbol ini awalnya digunakan oleh bangsa Arya untuk digunakan dalam pertanian mereka, pada awalnya mereka adalah bangsa agraria yang ahli bercocok tanam, simbol swastika adalah analogi dari energi yang ada pada alam semesta, yang berpengaruh dalam menentukan periode dalam bertani, dan dalam kehidupan secara global.
Simbol ini juga banyak digunakan dalam berbagai bangsa di dunia, ini disebabkan karena penyebaran dari bangsa Hyperborea yang selamat dari bencana besar banjir pada jaman es, kemudian sebagian dari mereka membangun kehidupan bersama Agartha di bawah Bumi, sebagian lagi membangun kehidupan di wilayah – wilayah berbeda di belahan dunia.
Terjadinya migrasi dari keturuan Arya / Hyperborea dapat dibuktikan dengan beberapa faktor, pertama adalah bahasa, di daerah yang mereka pernah hidup dan berasimilasi, bahasa – bahasa nya memiliki banyak kemiripan dalam silsilah secara linguistik, ini dapat dilihat dari penggunaan tata bahasa, kemiripan asal kata, dan arti, serta karakter dari bahasa itu sendiri.
Yang kedua adalah dari jenis genetik, dapat dilihat dari jenis darah pada bangsa – bangsa berbeda di wilayah berbeda, RH negatif pada darah adalah contoh yang menggambarkan genetik Arya, dan pada daerah – daerah dimana ada jejak mereka, disana ditemukan dominasi dari RH negatif yang terkandung pada darah bangsa – bangsa yang menghuninya. Ini salah satu metode yang dilakukan Scultetus dalam meneliti jejak Hyperborea, atau Arya.
Ciri lain yang dapat diteliti adalah dari pemahaman mereka tentang alam semesta, ada banyak pemahaman yang memiliki kemiripan, walaupun tidak selalu berbentuk aliran atau agama tertentu, tetapi pemahaman dasar dari peradaban – peradaban mereka memiliki banyak kesamaan, contoh dalam wilayah berbeda jauh, antara Tibet dan Indian Amerika memiliki pemahaman sama tentang alam semesta, di Tibet dikenal dengan asimilasi dari Buddha dan Bon, di Indian mereka menyebutnya dengan istilah – istilah yang berbeda sesuai dari suku mereka, tetapi isi pemhamannya adalah sama.
Pemahaman ini yang digunakan oleh Nazi dan The Black Sun society / Vrill dalam pergerakan mereka menjadi motor utama dari Nazi. Hitler adalah salah satu pemimpin yang sangat mempercayai hal ini, oleh karena itu ia merasa memiliki kekuatan yang luar biasa dengan rencananya menjadi penguasa dunia. Teknologi – teknologi perang yang mereka peroleh melalui organisasi rahasia yang menjadi legenda pada masa itu telah memberikan mereka teknologi baru sebagai senjata perang yang mematikan.
Data – data yang ditemukan oleh sekutu adalah membuka fakta tentang pemahaman ini, tetapi pada akhirnya Amerika dan Jerman juga diindikasikan menjalin kerja sama pada setelah perang dunia kedua. Apakah ini merupakan konspirasi terselubung juga? Tidak ada seorangpun yang tahu, tetapi bukti – bukti nyata dari peninggalan ini semua memang ditemukan.
Hipotesa lain menyatakan bahwa Nazi mempelajari teknologi pesawat tempur mereka dari kejadian kecelakaan UFO yang pernah terjadi di wilayah kekuasaan mereka, tetapi ini juga sebuah hipotesa yang belum dapat disimpulkan menjadi sebuah kebenaran dari rangkaian sejarah.
Penemuan terakhir dari para ilmuan Russia yang telah berada di Antartika selama lebih dari 20 tahun, mereka menyatakan bahwa temuan logo swastika besar dibawah lapisan es Antartika, tepatnya di danau Vostok, danau bawah es terbesar di dunia, adalah merupakan peninggalan dari Atlantis.
Hitler mengklaim tempat ini sebagai stasiun bawah tanah yang ia bangun bersama Nazi dan Vrill, tetapi ilmuan Russia tidak meyakini itu semua, mereka masih melakukan penelitian sampai saat ini tentang hal itu.
Via – David Devanta