Ternyata Ada Tempat di Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah Belanda.
Indonesia pernah memiliki masa lalu yang suram, yakni menjadi bangsa terjajah oleh Portugis, Belanda, dan Jepang. Negara yang paling lama menduduki Indonesia adalah Belanda yang menurut catatan sejarah Indonesia diduduki selama hampir 350 tahun.
Selama itu, sebagian besar wilayah Indonesia dikuasai oleh Belanda, dari Sabang sampai Merauke. Namun, ternyata ada satu tempat yang tidak pernah dijajah oleh Belanda.
Tempat itu ada di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Jika dilihat dari peta, posisi Buton berada di kaki sebelah kanan Pulau Sulawesi. Dulu di sini terdapat Kerajaan Buton yang sangat kuat kuasanya.
“Buton adalah nama kerajaan yang sudah ada sejak abad ke-12. Buton wilayahnya kala itu sangat luas, dari Wakatobi, Bau-bau sampai Kabupaten Buton ini. Pusat pemerintahannya di Benteng Keraton,” kata Kadis Pariwisata Buton, Abdul Zainudin Napa seperti ditulis detikTravel.
Zainudin menambahkan, ada hal spesial yang dimiliki oleh Buton, yakni daerah ini dulu tidak pernah menjadi wilayah jajahan Belanda meski negeri dari Eropa itu sudah memasuki Indonesia sejak tahun 1600-an. Bahkan penduduk Buton tidak pernah mengalami kerja paksa oleh para Belanda.
Di abad pertengahan kala negara-negara barat seperti Belanda dan Portugis melakukan ekspansi ke Maluku untuk mencari rempah-rempah, Buton dianggap wilayah yang strategis. Sebelum tiba di Maluku, kapal-kapal mereka akan singgah terlebih ke Buton terlebih dahulu.
Lantaran Buton memiliki kerajaan yang kuat, tampaknya Belanda tidak ingin repot dan mencari masalah. Daripada mereka kesulitan mendapatkan rempah-rempah, lebih baik mereka menjalin hubungan yang baik dengan Kerajaan Buton.
“Lihat saja banyak benteng-benteng di Buton yang modelnya seperti benteng Belanda. Itu dibuatnya dibantu mereka. Bukan untuk berperang, hanya untuk memantau kapal-kapal saja,” jelas Zainudin.
Konon, dulu Buton merupakan sebuah negara sendiri, jauh sebelum terbentukny negara Indonesia. Kerajaan Buton dulu sudah memiliki sistem pemerintahan yang terdiri dari raja, perdana menteri, tentara, dan rakyat seperti negara monarki. Kerajaan Buton berusaha membangun relasi yang baik kepada kapal-kapal dari negara asing yang melintasi wilayah perairannya. Pun mereka memantau pergerakan bajak laut dan angkat senjata untuk mengusirnya.
Kerajaan Buton pun berganti nama menjadi Kesultanan Buton sejak pemerintahan Murhum Sultan Kamuddin Khalifatul Khamis di tahun 1538. Hal itu seiring dengan masuknya Islam yang dibawa oleh orang-orang Arab yang datang ke Buton. Dan pada tahun 1965, Kesultanan Buton resmi bergabung dengan Indonesia dan menjadi perangkat adat dan budaya di Sulawesi Tenggara.
Sumber Gambar :
indonesia-heritage.net
Sumber :
detikTravel
Leave a Reply