Kelenjar Pineal.
Kelenjar Pineal adalah sebuah kelenjar kelabu kecil, seukuran kacang almond, yang terletak didalam otak tempat sumsum tulang belakang yang menjalar keatas mencapainya.
Dalam fisiologi esoteris, ketika kita mendapatkan firasat, kelenjar pineal kita mulai bergetar, dan jika disiplin-disiplin spiritual digunakan untuk meningkatkan dan memperpanjang getaran itu, ini mungkin akan mengakibatkan terbukanya Mata Ketiga, yang terletak, tentu saja, di tengah-tengah alis.
Ahli anatomi modern hanya menyusun sebuah teori tentang kegunaan kelenjar pineal pada tahun 1866, ketika dua monograf diterbitkan hampir berurutan oleh H.W. de Graf dan E. Baldwin Spencer.
Setelah itu, ditemukan bahwa kelenjar pineal mulai membesar pada anak-anak dan sekitar masa purbetas — ketika kita secara alamiah menjadi kurang imajinatif — kelenjar pineal memulai sebuah proses pengerasan (calcify) menjadi kapur dan juga menyusut.
Ilmuwan sekarang tahu bahwa melatonin adalah hormon, yang kebanyakan dihasilkan oleh kelenjar pineal, terutama pada malam hari.
Melatonin penting untuk ritme bangun dan tidur, sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh.
Jika ilmu pengetahuan modern relatif terlambat menemukan kelenjar pineal, orang-orang kuno sudah pasti mengetahui tentang hal itu jauh lebih awal, dan juga percaya bahwa mereka paham akan kegunaannya. Mereka juga tahu bagaimana menggunakannya untuk mencapai perubahan keadaan.
Orang-orang Mesir dengan jelas menggambarkannya sebagai sebuah ular keramat ureaus dan dalam literatur India ia diperlihatkan sebagai Mata Ketiga dari pencerahan, atau Mata Shiva.
Ia digambarkan sebagai ujung tombak berbentuk bunga cemara dari pengikut-pengikut Dionysus, dan seorang ahli astronom Yunani pada abad keempat SM menggambarkannya sebagai ” Spinchter yang mengatur aliran pikiran.”
Mereka melihat kelenjar pineal sebagai organ wawasan dari dunia yang lebih tinggi, sebuah jendela terbuka pada kecemerlangan dan keajaiban tingkatan spiritual.
Jendela ini bisa dibuka sistematis dengan meditasi dan praktik rahasia lainnya yang memberika peningkatan penglihatan. Penelitia terbaru di Universitas Toronto telah memperlihatkan bahwa bermeditasi pada kelenjar pineal dengan menggunakan cara-cara yang dianjurkan oleh ahli yoga India mengakibatkan pelepasan sebuah aliran deras melatonin, sekresi yang membuat kita bermimpi, dan dalam dosis yang cukup, bisa juga membangkitkan halusinasi.
Sumber :
Sejarah Dunia yang Disembunyikan
Oleh : Jonathan Black
Hal. 69-71.
Leave a Reply