Selamat pagi sobats AI…
Hari ini tanggal 14 November 2016. Ada catatan sejarah terlupakan saat Soekarno dan John F. Kennedy mengadakan pertemuan yang tidak diketahui banyak orang 53 tahun lalu.
Saat itu Soekarno berhasil mengajak JFK teken The Green Hilton Memorial Agreement. Sebuah perjanjian yang tidak pernah dipublikasikan ke publik baik oleh Pemerintahan Amerika maupun oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Padahal perjanjian itu merupakan puncak keberhasilan Soekarno memperjuangkan agar aset bangsa Indonesia kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Ialah batangan emas yang dirampas VOC secara sistematik ke negeri Balanda. Ketika Hitler menaklukan negeri Ratu Yuliana itu, maka pasukan Hitler memboyong betangan emas itu ke Jerman. Nah ketika tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat berhasil mengalahkan Jerman, maka batangan emas pun diangkut ke negeri Paman Sam itu.
Sayang, JFK ditembak di Dallas AS seminggu setelah ia meneken perjanjian itu. Dan Soekarno “dikudeta” kekuasaannya selaku Presiden RI satu setengah bulan sebelum perjanjian keramat RI-AS itu jatuh tempo, 14 November 1965.
Sejak peristiwa naas yang kemudian disebut tragedi 1965 itu, Soekarno kehilangan kendali atas tuntutannya. Bahkan peristiwa menjadi ajang peralihan saham bangsa dan nenek moyang Indonesia atas saham mayoritas di FED (Federal Reserve) yang hingga kini bagaikan hilang misterius.
Namun Soekarno pernah berkata, seandainya Allah berikan ia kesempatan 10 tahun lagi, InsyaAllah sempurnalah klaim dan penataan aset bangsa Indonesia yang tersebar dalam sistem perbankan dunia..