Tablet Sumeria ke-10 : Anunnaki Membangun Piramid Bagian 8 (Final).
VIII. Pangkalan Anunnaki di Mars.
Selama pelaksanaan Misi Viking NASA pada tahun 1976, pengorbit Viking 1 dan 2 mengambil foto udara pada permukaan Mars. Di daerah yang kini disebut ‘Kompleks Cydonia Mars’, pengorbit mengambil beberapa gambar yang sangat kontroversial, yang terdiri dari wajah besar dengan rincian seperti humanoid, berukuran sebesar gunung kecil, dan disertai beberapa struktur piramid di sekitarnya.
Tentu saja, NASA dengan segera menyangkal dengan alasan kemungkinan ini hanyalah formasi batuan alam, yang menyerupai wajah humanoid dan tak lebih dari ilusi optik.
Gambar yang kedua kemudian dirilis, diambil dari daerah yang lebih luas, bahkan lebih kontroversial, karena ada kompleks piramid yang terlihat, dan penampakan reruntuhan kota kuno.
Bahkan dalam citra hitam putih, bagi mata yang tak terlatih, bentuk kemiripan dengan piramid dan wajah humanoid terlihat dari atas nampak mencolok.
Menurut penulis Wayne Herschel, Piramid Mars adalah replika dari konstelasi Bintang Pleiades.
Anunnaki Membangun Pangkalan Permanen di Mars.
Seperti yang telah disinggung dalam bab pendahuluan, sekarang akan dilanjutkan kisah tentang pengasingan Alalu, dan membuat kaitan yang ada.
Setelah dijatuhi hukuman, yang membuat Alalu mati kesepian dalam pengasingan, Anu kemudian melanjutkan :
“Bukan di Bumi maupun di Nibiru laksanakan pengusiran ! Dalam perjalanan, ada Planet Lahmu (Mars), yang dipenuhi air dan atmosfir yang diberkahi. Netforcenya (tarikan gravitasi) sedikit dari Bumi, dengan keuntungan yang sudah dipertimbangkan dengan bijak. (…)
Pada saat keberangkatanku dari Bumi dia (Alalu) dan aku melakukan perjalanan. Sekitar planet Lahmu kami membuat sirkuit, Alalu kami sediakan kapsul ruang angkasa, di planet Lahmu ia diturunkan. Sendirian di sebuah planet buangan yang aneh ia akan menetap, menghitung hari-hari terakhirnya ! ”
Anzu adalah pilot pesawat ruang angkasa yang telah ditunjuk oleh Anu dalam perjalanan kembali ke Planet Nibiru. Dia memutuskan untuk “meneruskan” dan tinggal bersama Alalu di Mars sampai akhir hayatnya.
*** *** ***
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, untuk perjalanan ruang angkasa Anunnaki menggunakan “kereta angkasa”, wahana antariksa besar seperti kapal induk. Ada banyak referensi dalam peristiwa ini bagaimana kereta ruang angkasa ini dipengaruhi oleh tarikan gravitasi (menurut studi alternatif terbaru menunjukkan gaya elektromagnetik) planet-planet. Yang berarti, bahwa pesawat ini bukan kendaraan “anti-gravitasi” , yang sepenuhnya tidak terpengaruh oleh gravitasi.
(Seperti dugaan orang dalam dari program ruang angkasa kita yang sebenarnya telah diketahui, saat ini pesawat ruang angkasa kita yang sangat maju juga telah mampu menciptakan dan “mengendalikan”, apa yang disebut, “gelombang anti-gravitasi”. Konsep ini mirip dengan peselancar menaiki gelombang. Dan itu nampak logis bahwa jenis pesawat memiliki keterbatasan ketika memasuki atmosfir sebuah planet, karena tidak diselubungi oleh ” Gelembung Anti Gravitasi. ”
Misalnya, bahkan pada pesawat yang paling canggih sekalipun ketika NASA Space Shuttle mengorbit, yaitu S.S. Discovery, menghadapi tantangan serius ketika masuk kembali kedalam atmosfer Bumi. Diperlukan sudut masuk tertentu dan kecepatan tertentu, jika tidak maka akan pecah berkeping-keping. Misalnya, pada tahun 2003, ketika pengorbit Columbia hancur saat memasuki kembali bumi diatas langit Texas, ke-7 astronotnya semua tewas.
*** *** ***
Putri anu, yakni Ninmah, salah seorang petugas medis, dikirim ke bumi. Dalam perjalanan, ia mendarat di Mars dimana Anzu menceritakan kematian Alalu ini. Ia menemukan sebuah gua, didalam gunung batu besar dan terkubur mantan raja Nibiru disana. Alalu telah memerintah planetnya selama 9 Shars = 32.400 tahun Bumi.
“Untuk pertama kalinya dalam catatan sejarah kami, seorang Raja Nibiru meninggal bukan di planetnya, bukan di Nibiru ia dikuburkan. Demikian Ninmah berkata. Biarkan dia tenang beristirahat selamanya!”
Dan, ini adalah bagian yang paling menarik!
“Wajah Alalu terpampang diatas gunung batu yang besar, dengan bantuan cahaya diukir. Menunjukkan dia memakai Helm Elang (helm astronot), wajahnya mereka buat tersingkap.
Biarkan wajah Alalu selamanya menatap Nibiru bahwa ia dahulu pernah berkuasa, dalam usahanya ke Bumi mencari emas ! Ninmah, atas nama ayahnya, Anu menyatakan.”
Weekly World News yang mempublikasikan karya seni ini menamakan Wajah Mars:
“Anzu, hanya kepada Anu sang raja janjinya akan ditepati ! Dua puluh pahlawan tinggal bersamamu di sini, memulai pembangunan stasiun. Pesawat roket dari Bumi dengan bijih emas akan tiba di sini, kereta angkasa kemudian mengangkut emas ke Nibiru.
Ratusan pahlawan akan tinggal di Lahmu, kau, Anzu, akan menjadi komandan mereka ! Demikianlah Ninmah, atas nama ayahnya Anu, kepada Anzu diperintahkan. ”
Ini adalah kisah pembangunan pangkalan permanen di Mars akan dimulai. Enam ratus Anunnaki datang ke Bumi pada masa awal dahulu, sedangkan tiga ratus lebih lainnya pergi ke Mars. Kloter kedua ini disebut Igigi. Hingga masa berikutnya kira-kira. 500.000 tahun kemudian, Anunnaki mengirimkan emas murni dari Bumi ke Nibiru, melalui pangkalan mereka di Mars.
Menurut tablet Sumeria, Igigi meninggalkan Mars pada masa terjadinya Air Bah, dan tidak pernah kembali lagi, karena tarikan gravitasi Planet Nibiru ini membuat kondisi dan air Planet Mars “terlepas” ke ruang angkasa akibatnya membuat planet ini tidak cocok lagi untuk kehidupan.
Sejarah Ditulis oleh Para Pemenang !
Sebagai penutup, saya hanya bisa berharap hal ini bisa membuat kaitan yang menarik dan tetap diceritakan. Artikel ini membawa kita lebih dekat dengan kebenaran, tapi saya ingin selalu mengingatkan anda bahwa sejarah selalu ditulis oleh para pemenang – dalam hal ini, para Anunnaki. Saya yakin Anda memahami apa yang tersirat dari kisah ini.
==Tamat==
Oleh Alexander Light, HumansAreFree.com
Referensi :
1. “The Lost Book of Enki” by Zecharia Sitchin and his official website;
2. Wayne Herschel’s “The Hidden Records”book and website;
3. NASA’s website;
4. Wikipedia;
Sumber :
http://humansarefree.com/2012/12/the-anunnaki-built-pyramids.html?m=0