Tali Majapahit, Bela Diri Nusantara yang Kini Jadi Milik Filipina.
Bela diri ini diajarkan pada pasukan elite Majapahit. Mengapa kini malah ada di Filipina?
Zaman sekarang, banyak aliran bela diri yang bisa dipelajari. Dari Indonesia, ada yang namanya Pencak Silat.
Bela diri tradisional itu sudah melanglang buana ke luar negeri. Kehebatan jurus-jurusnya pun sudah diakui dunia dan bahkan disejajarkan dengan Taekwondo dari Korea Selatan atau Karate dari Jepang.
Ternyata selain pencak silat, ada bela diri lain dari Nusantara yang usianya lebih tua, namanya Sundang Majapahit. Sayangnya Bela Diri itu sudah jarang dipelajari lagi di Nusantara.
Seni bela diri ini justru dikembangkan hingga sekarang dan menjadi salah satu seni bela diri khas Filipina. Di sana namanya bela diri Kali Majapahit.
Setelah kerajaan Majapahit hancur dan tidak bisa diselamatkan lagi, seni bela diri ini menghilang dan tidak bisa ditemukan lagi.
Beberapa kerajaan yang dahulu diajarkan juga sudah banyak yang menghilang, kecuali kerajaan Sulu yang ada di Filipina. Maka dari itu bela diri ini masih ada di Filipina.
Dipelajari Pasukan Elite Majapahit.
Bela diri ini dulu dipelajari oleh para prajurit dari pasukan elit kerajaan Majapahit. Dulu hanya pasukan terbaik yang mempelajari bela diri itu.
Kerajaan Majapahit mengajarkan teknik berperang yang unggul hingga prajuritnya susah sekali untuk dikalahkan. Namun, kini Sundang Majapahit ini sudah terlupakan.
Orang yang pertama kali memperkenalkan Sundang Majapahit atau seni bela diri khas Majapahit ini adalah Mahesa Anabrang. Dia merupakan salah satu pentolan Kerajaan Majapahit.
Mahesa Anabrang menggabungkan seni bela diri militer yang dimiliki oleh kerajaan Singosari dan dan Kerajaan Dharmasraya yang terletak di Sumatera Barat. Penggabungan dua seni bela diri yang unik ini akhirnya membentuk Sudang Majapahit.
Dengan seni bela diri ini, seorang prajurit perang bisa menggunakan teknik patahan yang dikombinasikan dengan beberapa senjata seperti perang dan juga keris.
Dua senjata ini akan berada di tangan kiri dan kanan prajurit hingga saja yang diserang akan tewas di tempat.
Tak Bisa Dihentikan.
Sundang Majapahit memiliki teknik pertarungan yang terbagi menjadi beberapa unsur. Pertama ada unsur pertahanan yang disebut dengan Sundang Gunung.
Lalu ada aspek penyerangan dan penaklukan dengan nama Sundang Kali dan Sundang Laut. Terakhir ada Sundang Angin untuk bentuk penyusupan dan Sundang Matahari untuk perlindungan raja dan keluarganya.
Unsur yang ada pada Sundang Majapahit di atas bisa dikombinasikan satu dengan yang lainnya. Semuanya memiliki fungsi sendiri-sendiri dan akan membantu dalam pertarungan.
Selama masih ada senjata seperti pedang dan keris, segala teknik Sundang Majapahit bisa dilakukan dengan baik dan benar. Sundang Majapahit dikenal sangat mematikan.
Ilmu ini tidak bisa dihentikan. Sekali ilmu digunakan maka siapa saja yang jadi lawannya akan ditebas hingga tidak bernyawa.
Tak banyak yang bisa menguasai bela diri ini karena saking saktinya. Mahesa kemudian menurunkan ilmu ini pada anaknya yang bernama Adityawarman.
Dari Adityawarman inilah ilmu ini diturunkan ke pasukan-pasukan Kerajaan Majapahit dan juga kerajaan bawahan seperti Dhamasraya yang ada di Sumatera, Bugis Gowa, dan Sulu yang ada di Filipina.
Video :
Sumber :