Simbolisme Ikan Matsya dan Manu, Mitologi Asal Usul Bangsa Arya.
Simbolisme ikan bisa ditemukan dalam berbagai tradisi dan budaya, selain Yunani dan agama tertua dari Utara, simbol ikan juga ditemukan dalam literatur Hindu dan Kristen, keduanya sangat kompleks dan mempunyai banyak aspek yang perlu dibedakan secara jelas antara yang satu dengan yang lain. Bercerita tentang asal-usul simbolisme ikan, dikisahkan berasal dari Utara, terutama dari Jerman Utara dan di Skandinavia, karena wilayah ini dianggap sebagai titik awal daripada Asia Tengah. Pada umumnya bentuk kisah atau legenda rakyat, kemudian diikuti dalam bentuk zodiak dan ornamen.
Sebelumnya Maha-Yuga, Wisnu muncul dalam bentuk ikan pada Vaivasvata Manu atau Satyavrata dengan nama Vaivaswata. Wisnu mengatakan kepadanya bahwa dunia akan dihancurkan oleh air, dan memerintahkannya membangun bahtera yang memuat benih untuk persiapan dunia masa depan. Dia sendiri memandu bahtera diatas air selama bencana, dan bahtera tampak jelas dikemudikan oleh ikan dewata.
Mitologi ini sebagian besar dibesarkan dari tradisi Purba yang kemudian melahirkan doktrin di India dan Persia. Secara umum simbolisme bangsa Utara terkait dengan hewan air bisa ditemukan, salah satu contohnya adalah legenda gurita yang terkenal di Skandinavia dan Celtic, legenda ini juga ditemukan pada tradisi Yunani kuno yang terukir pada ornamen Mycenaean. Lalu, siapakah bangsa Arya? Dari mana asal-usul bangsa Arya yang terkenal paling maju dan modern disepanjang sejarah kuno?
Simbolisme Ikan Matsya.
Di India, mitologi ikan dikaitkan dengan Matsya-Avatara yang dianggap sebagai manifestasi Wisnu pertama kali. Salah satu yang menandai siklus awal sehingga berhubungan dengan titik awal tradisi kuno. Wisnu mewakili prinsip dewata, terutama dalam aspek pelestarian atau penyelamat, pengertian yang lebih luas bisa dianggap sebagai juru selamat di saat-saat krisis dalam sejarah dunia. Ide juruselamat juga melekat pada simbolisme ikan dalam Kristen.
Matsya merupakan avatar dewa Wisnu berwujud ikan dalam literatur Hindu, dikisahkan telah menyelamatkan manusia pertama (Manu) dari banjir besar. Matsya digambarkan dalam dua bentuk, yaitu sebagai ikan zoomorphic utuh, yang kedua berbentuk campuran dimana bagian atas merupakan tubuh Wisnu dengan senjata dan bagian bawah merupakan ikan. Bagian atas memakai ornamen tradisional dan Kirita-Makuta (Mahkota Kerucut) seperti yang dikenakan oleh Wisnu. Kedua tangannya memegang Sudarshana Chakra dan sangkakala (keong). Dua tangan lainnya membuat gerakan Varadamudra, yang memberikan anugerah, dan Abhaya Mudra yang meyakinkan adanya perlindungan. Dalam bentuk lain, Matsya digambarkan memiliki semua empat atribut Wisnu yaitu Chakra Sudarshana, sangkakala, sebuah gada dan bunga teratai, tubuhnya memakai selendang dan karangan bunga.
Mitologi banjir besar merupakan salah satu kisah yang menceritakan Matsya dengan dewa Veda Prajapati, diidentifikasi dewa pencipta Brahma di era Pasca-Veda, tertulis dalam teks awal Satapatha Brahmana. Karakter utama dalam kisah ini adalah ikan (Matsya) dan Vaivasvata Manu atau Satyavrata yang menjadi nenek moyang manusia, terutama bangsa Arya. Dalam kisah diceritakan, ketika Manu sedang mencuci dan mandi, dia menangkap ikan kecil di tangannya. Ikan kecil mengatakan kepada Manu untuk melindunginya sehingga dia tidak dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan berjanji akan menyelamatkan Manu dari banjir yang akan datang.
Ikan meminta Manu untuk memasukkannya kedalam pot besar, setelah itu menempatkannya kedalam lubang. Setelah ikan tumbuh dewasa, Manu akan melepaskannya ke lautan. Versi lain menyebutkan bahwa ikan tersebut ditempatkan di danau, atau sungai Gangga yang terhubung langsung ke laut. Dia juga memberitahu kapan akan terjadi banjir besar, kemudian meminta Manu untuk membangun sebuah kapal untuk menyelamatkan dirinya dari banjir dan memanggilnya ketika kapal sudah siap. Dalam membangun kapal dan mengumpulkan benih, dia didampingi oleh tujuh makhluk bijaksana dan besar.
Setelah Banjir Besar, Bangsa Arya Berkembang .
Bencana banjir datang dan Manu memasuki kapal yang dibangunnya, kemudian ikan berenang berenang menuju ke kapal dan Manu mengikat tali kapal pada pundaknya. Ikan itu membawanya ke tempat yang aman, tempat yang tinggi di pegunungan utara (sebagian pendapat mengatakan bahwa kapal ini terdampar di Himalaya). Kapal itu kemudian diikat pada sebatang pohon, ikan itu meminta Manu untuk turun dari kapal dan turun gunung setelah air surut. Manu disebutkan satu-satunya orang yang selamat di bumi, semua makhluk lainnya telah tersapu banjir.
Kemudian dia diberi tugas mengembangkan umat manusia baru, dalam mencari pasangan, dia memulai pertapaan dan menyembah Dewa dengan melakukan pengorbanan. Dalam setahun, doa-doanya terkabul, seorang wanita cantik yang disebut ‘Ida’ muncul dan menikahinya. Mereka bersama-sama membangun keluarga, mereka menyebut dirinya sebagai bangsa Arya.
Matsya memberitahu ketujuh orang bijak bahwa ikan itu adalah Prajapati Brahma, penguasa semua makhluk dan penyelamat, telah menyelamatkan mereka dari bahaya dalam wujud seekor ikan. Ikan mengatakan bahwa Manu akan menciptakan semua makhluk termasuk Dewa, setan, manusia, dan hewan lainnya, semua itu melalui kekuatan yang diperoleh dari pertapaan. Setelah itu, ikan dewata menghilang dan Manu melaksanakan perintah Brahma untuk menciptakan semua makhluk di Bumi.
Referensi :
Hindu Mythology, Vedic and Puranic. By W.J. Wilkins, re-publish 2004
Matsya pulling Manu’s boat, image courtesy of Wikimedia Commons
Sumber :
http://www.isains.com/2016/01/simbolisme-ikan-matsya-dan-manu.html?m=1