Batu Poligonal.
Batu poligonal terlihat di berbagai tempat di dunia ditemukan pada bangunan dan monumen sangat kuno diantaranya : Mesir, Pulau Paskah, Mesoamerika, dll … Makin tua umurnya, makin besar blok batunya.
Sambungan yang sangat rapat di temukan pada karya-karya batu kuno (dan ketika ditemukan celah itu dikarenakan gerakan tanah atau pelapukan batu, dalam kasus pekerjaan dinding batu umumnya terbuat dari batu berkarbonasi [ seperti : kapur, marmer, batu pasir berkarbonasi, dll … ]) yang sering ditemukan ruang tanpa celah yang terlihat diantara blok – blok batu yang beratnya puluhan, ratusan ton, bahkan lebih dari seribu ton! Pekerja pertukangan batu kini tidak mampu mencapai tingkat presisi/keakuratan tersebut, terutama pada skala yang besar seperti ini … Para Insinyur sepakat :
Karya-karya keahlian tukang batu Poligonal sebenarnya anti gempa dan dibuktikan pada strukturnya ! Diyakini bahwa sebagian besar dari bangunan ini dibangun antara 12.500 hingga 13.000 tahun yang lalu – pelapukan batuan pada struktur ini mendukung klaim ini.
Dimana struktur besar sejenis yang ditemui, banyak kota-kota modern yang telah hancur dan dibangun kembali berkali-kali karena aktivitas gempa besar – terutama disekitar Pegunungan Andes … dan struktur kuno ini tidak mengalami kerusakan sedikitpun !
Karya keahlian tukang batu poligonal secara luas diketahui terdapat pula di Mesir dan di Andes … mereka juga ditemui di banyak tempat di Eropa dan Asia. Pada peradaban Eropa awal (Roma, Yunani, dll …) bahkan tidak ada yang mengetahui siapa yang membangun struktur besar ini. Mereka hanya tahu legenda tentang dewa dan Cyclops yang konon membangun struktur ini. Untuk itu, karya-karya keahlian tukang batu Poligonal Eropa seringkali disebut sebagai “Siklop Megalitik”.
Via-Polygonal Masonry around the world.