Ketika Kalki Sang Penghancur Turun : Keserakahan, Korupsi, Perang, Kehancuran, dan Wahyu.
Sebuah pertanda kiamat, diyakini bahwa Kalki akan membawa kehancuran dunia ketika manusia telah sepenuhnya meninggalkan agama, “ketika tiada yang mengerti arti pengorbanan, bahkan dengan kata sekalipun.”
Kalki adalah inkarnasi terakhir Dewa Hindu Wisnu, yang diperkirakan akan datang “bagaikan komet dan membawa pedang yang menakutkan serta membawa pemusnahan orang-orang barbar yang jahat pada zaman Kali Yuga terakhir” (Sri dasawatara Stotra, Sloka ke-10).
Zaman Kali Yuga (Kegelapan).
Menurut kepercayaan Hindu, waktu universal terdiri dari empat periode besar atau yuga, yaitu :
1. Satya Yuga.
2. Treta Yuga.
3. Dvapara Yuga.
4. Kali Yuga.
Saat ini, manusia hidup dalam periode Kali Yuga, yang kira-kira 432.000 tahun. Periode ini dimulai setelah berakhirnya Pertempuran Kurusetra pada akhir pemerintahan Raja Parikesit, sekitar 5.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu, ada jeda sekitar 427.000 tahun dari Zaman Kali Yuga yang tersisa sebelum akhirnya Kalki datang.
Pada awal Zaman Kali Yuga, 3.102 SM, Dewa Krishna menghilang dari bumi, meninggalkan zaman keemasan bagi manusia sebagai penggantinya. Ini era kemuliaan yang diprediksi berlangsung selama 10.000 tahun sampai kekurangan manusia yang menggantikan warisan Krishna tertinggal. Setelah itu, sifat manusia yang lebih rendah, khususnya keserakahan dan materialisme, akan tumbuh semakin kuat. Orang akan kehilangan minat dalam hal spiritual dan umat yang masih melekat pada Dewa akan ditertawakan dan dianiaya serta “diburu di kota-kota untuk olahraga seperti berburu binatang” (Knapp, 2016).
Kemudian keadaan berubah menjadi lebih buruk. Pemerintah dan polisi akan penuh dengan korupsi, kesopanan manusia akan terkikis, dan tiada perlindungan atau solusi dari berbagai kejahatan. Semua orang akan bertarung satu sama lain dan akhirnya perang terus-menerus. Dunia akan menjadi tempat yang mengerikan. Dikatakan orang hanya lahir untuk menderita dan kekacauan akan terjadi dimana-mana.
Nubuat Kalki Purana.
Kalki Purana mengatakan bahwa para penganut materialistik pada Zaman Kali Yuga akan menjadi target utama Kalki kali ini :
“Semua ini [agen] yang berhubungan dengan [personifikasi/perumpamaan zaman] Kali ini adalah perusak pengorbanan [ritual agama], studi Veda, dan amal karena mereka melanggar semua prinsip Agama Veda. Mereka adalah limpahan dari tekanan mental, penyakit, usia tua, penghancuran prinsip-prinsip agama, kesedihan, ratapan, dan ketakutan. Keturunan “Kali” ini ditemukan berkeliaran di mana-mana di seluruh kerajaan Kali, menghancurkan masyarakat dunia. Orang tersebut tersesat oleh pengaruh waktu, sangat gelisah oleh alam, penuh hasrat kuat, sangat berdosa, sangat bangga, dan perlakuan kekerasan bahkan terhadap ayah dan ibu mereka sendiri. [Bahkan] orang-orang yang dikenal sebagai manusia dengan dua kali kelahiran [diinisiasi rohani] yang tanpa semua perilaku yang baik, tanpa memperhatikan etiket yang tepat, dan selalu terlibat dalam pelayanan kelas terendah. “(Knapp, 2016)
Kalki Purana juga menjelaskan apa yang akan terjadi pada imam yaitu golongan yang seharusnya menjaga iman tetap bersih dan kuat :
“Jiwa ini sangat menyukai argumen kering, dan mereka menggunakan agama sebagai mata pencaharian, mengajarkan pengetahuan Veda sebagai profesi, yang jauh dari pelaksanaan sumpah mereka, dan menjual anggur dan hal-hal keji lainnya, termasuk daging. Mereka alamiah kejam, dan sangat menyukai kegiatan yang memuaskan perut dan alat kelamin mereka. Karena alasan ini, mereka mengumbar nafsu dengan istri orang lain dan selalu terlihat mabuk. “(Knapp, 2016)
Kembalinya Kalki.
Setelah 432.000 tahun, Zaman Kali Yuga dikatakan berakhirnya dengan kembalinya Wisnu / Krishna avatar Kalki, sebagai inkarnasi Dewa ke-22. Muncul dengan Menunggangi Devadatta, kuda putih yang mulia, Kalki akan turun dari langit mengacungkan pedang berapi-api (Senjata dari Para Brahmana) untuk membunuh para atheis dan orang fasik. ”
Kalki, penguasa alam semesta, akan menunggangi kuda putih cepatNya, Devadatta dan dengan pedang di tangan, berjalan di atas bumi dengan menunjukkanNya delapan kekayaan mistik dan delapan kualitas khusus kedewaan. Menampilkan cahaya tiada bandingnya Nya dan naik dengan kecepatan tinggi, Ia akan membunuh jutaan orang pencuri yang berani berpakaian seperti raja. “(Srimad-Bhagavatam 12.2.19-20).
Kalki dan Kudanya.
Keadaan akan begitu buruk pada saat ini, bahwa kedatangannya akan dipandang sebagai berkah bagi beberapa orang suci tersisa yang masih bertahan hidup di gua-gua dan di padang gurun. Kalki (yang namanya bisa diterjemahkan menjadi ‘Perusak Kekotoran,’ ‘Perusak Kegelapan,’ atau ‘Perusak Kejahilan’) kemudian akan mengantarkan ke Zaman Satya Yuga. Ini akan menjadi era kebenaran dan kebajikan.
Kedatangan Kristus (Nabi Isa) yang Kedua.
Mitos seputar Kalki memiliki kemiripan yang jelas dengan eskatologi agama-agama besar lainnya, terutama keyakinan Kristen seputar kedatangan Kristus yang kedua. Seperti Wahyu 19 yang berbunyi :
“11. Lalu aku melihat langit terbuka, dan ada seekor kuda putih ! penunggangnya yang Setia dan membawa kebenaran, dan dalam kebenaran Ia mengadili dan berperang.
12. Matanya seperti nyala api, dan di atas kepalanya banyak mahkota; dan namanya tidak ada yang tahu kecuali dirinya sendiri …
15. Dari mulutnya muncul pedang tajam yang dapat digunakan untuk menjatuhkan bangsa-bangsa, dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; ia akan menginjak dengan murka Allah Yang Maha Kuasa …
19. Kemudian aku melihat sang jahanam dan raja-raja bumi dengan tentara-tentara mereka berkumpul melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dengan tentara-Nya.
20. Dan sang jahanam itu ditangkap, beserta nabi palsu yang telah melakukan tanda-tanda menyesatkan dan mereka yang telah menerima stempel jahanam dan mereka yang menyembah citranya (jahanam). Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang membakar disertai sulfur.
21. Dan sisanya tewas oleh pedang penunggang kuda, pedang yang muncul dari mulutnya; dan semua burung kenyang dengan daging mereka “(Wahyu 19: 11-21).
Teori dunia akan kiamat dapat ditemukan dalam banyak sistem kepercayaan di seluruh dunia. Sama seperti agama yang menyimpan teori asal mula manusia, demikian juga agama memiliki kisah tentang kehancuran.
Gambar diatas : Kalki Sang Penghancur oleh José-Patricio Aguirre, tradisional dan seniman digital
Oleh : Kerry Sullivan.
Referensi :
Gurudev Shri. Lahari Krishna. “Who Is Kalki Maha Avatar?”Narayana Consciousness. Praise & Meditation Centre, 2016. Web.http://www.narayanaconsciousness.net/Site_publish/Who_Is_Kalki_Maha_Avatar/preview.html
“Kalki Avatar The Apocalyptic Horse Rider.” Kalki Avatar The Apocalyptic Horse Rider. Yoga-philosophy, 2003. Web. 20 Aug. 2016.http://www.yoga-philosophy.com/eng/kalki/kalki.htm
Knapp, Stephen. “Kalki The Next Avatar of God.” Kalki The Next Avatar of God. Sri Nandanandana Dasa, 2016. Web. 20 Aug. 2016.http://www.stephen-knapp.com/kalki_the_next_avatar_of_God.htm
Sumber :