RAKSASA YANG MEMBANTU NABI NUH MEMBAWA KAYU UNTUK MEMBUAT BAHTERA DAN MENJADI CIKAL BAKAL YA’JUJ DAN MA’JUJ.
Nabi Nuh a.s mempunyai tiga orang anak laki-laki. Ham, Sam dan Yafits.
Menurut riwayat, orang dulu sangat panjang umurnya dan besar-besar. Akan tetapi yang paling besar badannya dan paling tinggi di dunia saat itu ialah Unuk. Unuk bin Auj bin Aaj bin Yafits bin Nuh a.s.
Namun Unuk ini tidak mempunyai pikiran seperti orang dewasa. Anak ini tinggi, dapat dikatakan manusia raksasa, maka Unuk inilah diceritakan di zaman Nabi Nuh a.s. disuruh mengambil pohon kayu yang terbesar untuk membuat kapal. Ketika terjadi banjir besar di zaman Nabi Nuh a.s., Unuk ini tidak tenggelam dan selamat. Unuk memiliki umur yang panjang melebihi Nabi Nuh a.s. menurut cerita kematian Unuk itu di zaman Nabi Musa a.s.
Pada suatu ketika Unuk tiba-tiba datang ke negeri Rum, dan berkata kepada Raja Rum: “Tuan raja, cobalah tuan carikan seorang gadis untuk saya, tapi awas jika tuan tidak dapat memenuhi kehendak saya, akan saya karamkan negeri tua dengan air laut.” Bukan main terperanjatnya raja mendengar kata Unuk itu, pikirnya mana mungkin dapat mencari seorang gadis yang besarnya seperti dia. Akan tetapi raja tidak kehabisan akal, raja meminta waktu sampai 12 tahun untuk mencari gadis yang dimintanya, rupanya Unuk sabar menunggu, kemudian raja mengumpulkan ahli pembuat patung dari seluruh dunia untuk membuat patung raksasa, disuruhnya para pematung itu untuk memahat sebuah gunung batu dan dilukis menyerupai seorang gadis cantik sedang tidur terlentang.
Singkat cerita, hampir 12 tahun selesailah patung itu, lalu perut patung itu dikorek dan di dalam perut patung itu diisi daging mentah yang dimasukan dari liang kemaluan patung itu. kemudian setelah itu dipanggilah Unuk dan ditunjukan kepadanya dimana tempatnya gadis yang ia minta. Ketika Unuk melihat patung itu bukan main girangnya, cantik dan menggairahkan, sehelai benangpun tidak ada menutupi tubuhnya. Unuk tidak dapat menahan birahinya, lalu di jima’nya patung itu dan kemudian ia pergi tidak kembali lagi.
Dengan takdir Tuhan, air mani Unuk yang tertumpah dalam perut patung bercampur daging, lalu daging itu menjadi busuk dan berulat sebesar tubuh bayi manusia. Lama kelamaan ulat itu jadi kepompong dan dari kepompong-kepompong itu menetas menjadi anak manusia yang sempurna. Setelah menetas semuanya dan mereka merasa lapar, lalu keluar mencari makan. Dengan melalui liang kemaluan patung itulah merupakan pintu gua bagi mereka keluar masuk, mereka keluar memakan apa saja yang mereka temui, terutama binatang-binatang ternak yang menjadi sasaran mereka.
Maka pada zaman Iskandar Dzulqornain, ditutup pintu itu.
Wallahu A’lam bissawab..
*Disadur secara bebas dari Buku Berita Alam Gaib Sebelum dan Sesudah Hari Kemudian, Karya: Ustad Musannif Effendi, diterbitkan Tahun 1979, yang dinukil dari Kitab Kasyful Ghoibiyah, Karya: Syaikh Zaenul Abidin Muhammad Al-Fathoni