Rise of Minahasaland Nation
Plato pernah menulis tentang Dewa Laut pada saat peradaban Atlantis.Peradaban yang sangat maju dan tenggelam oleh banjir besar.
Di Minahasa juga pernah mengalami peristiwa Banjir Besar yang dinamakan Banjir AMPUHAN atau banjir DIMENEW.Banjir tersebut menenggelamkan peradaban Kuno yang sudah sangat maju.Jikalau Plato dkk menyebutnya sebagai peradaban Atlantis dan Lemuria maka Para leluhur Minahasa menyebutnya peradaban MARABUNTA dan masih ada 2 peradaban lagi yang lebih tua dari Marabunta.Bukti peninggalan peradaban Marabunta ada di PYRAMID (WATU SUSUNG) di Tumaluntung.Menurut leluhur bangunan tersebut adalah Icon Kejayaan Peradaban Marabunta.Dan masih banyak orang yang menyelamatkan diri dari peristiwa Banjir Besar tersebut salah satunya ialah APO KAREMA dengan cara naik ke atas Gunung Wulur Mahatus,Dan kemudian datanglah APO LUMIMUUT dengan perahunya yang berasal dari arah utara.
Selain Apo Karema dan Apo Lumimuut juga ada yang lainnya yang berhasil selamat cuma tidak terekspose.
Tou Minahasa menyebutnya TAGAROA Adalah nama dari MATUA / Orang Tua yang menguasai Lautan bisa di anggap sebagai DEWA LAUT (Penguasa Lautan).
Plato juga menyebut Raja Atlantis Pertama tersebut dengan nama POSEIDON yang kemudian dikenal sebagai Dewa Laut.
Kenapa bisa disebut sebagai Dewa laut karena Di puncak kejayaannya, Atlantis memiliki angkatan bersenjata yang sangat kuat untuk melindungi kerajaan yang memiliki cakupan wilayah yang luas. Atlantis memiliki sekitar 79.600 prajurit bersenjata, termasuk 7.200 Hoplites (prajurit infantri bersenjata berat). Pasukan lain yang juga dimiliki adalah pemanah dan pengumban, yang didukung oleh tambahan 33.600 orang pengumban serta pelempar lembing. Untuk transportasi, Atlantis didukung 10.000 kereta tempur. Kereta ini cukup istimewa karena masing-masing kereta dikemudikan oleh seorang pejuang yang membawa perisai ringan.
Kekuatan Atlantis terletak pada kelautannya yang pada saat itu merupakan kelautan yang paling kuat di dunia purbakala. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya personil angkatan laut yang dimiliki, yaitu berjumlah 14.400 orang marinir, pelaut, pembuat dan tukang reparasi kapal, serta kuli bongkar muat kapal yang melayani 1.200 kapal.
TAGAROA di Minahasa,Sanger,Talaud,Bolmong :
Wujud = raksasa 6m-10m
Zaman= sebelum peristiwa banjir basar.
Karakter = Tegas maar baik hati.
Pakaian = kombinasi anyaman rumput serat seperti anaca dan kulit ikan hiu.
Makanan= dari binatang laut .
Kekuatannya : Dapat munculkan binatang laut peliharaannya yang berukuran besar.Dapat meredakan ombak ganas dan sebaliknya sesuai maksud yg mereka inginkan.Jimat2 yg diberikan pada org2 yg berkenan juga berasal dari laut spt siput/tulang ikan/mata ikan dll asal laut semua. Yang antar jimat2 Tagaroa diantar ikan2 atau binatang laut lain.
Di duga situs watu di salah satu pantai di Minahasa Selatan menceritakan tentang Sang Penguasa Laut Tagaroa.
Dalam sastra “Sasahara” atau sastra bahari masyarakat di kepulauan tiga kabupaten yang juga disebut “Nusa Utara” ini, Tagaroa dilafalkan sebagai ‘TaghaĮoang’ berarti samudera sekaligus nama dewa samudera yang juga disebut dengan nama lain ‘Mawendo’.
Tagaroa tidak bisa masuk ke dalam tubuh seorang medium sembarangan.Di perlukan seorang medium khusus.Bahasa yang di gunakan adalah bahasa yang sangat tua sehingga tidak diketahui oleh orang zaman sekarang.Dan yang menerjemahkan nya adalah Leluhur lainnya.Beliau sangat di hormati oleh leluhur lainnya.
Poseidon dikisahkan mempunyai 5 orang anak.Begitu juga dengan TAGAROA dikisahkan mempunyai 5 orang anak,yang terkenal bernama MAUI.
Menurut catatan rahasia yang tersimpan oleh (…….nama sengaja di rahasiakan….)
Alkisah pada jaman dahulu kala TOU KASENDUKAN (Makluk dari atas langit) atau dalam bahasa timur tengahnya Malaikat, melakukan perkawinan campuran dengan manusia namun perilaku keturunan campuran sehingga tidak ada keseimbangan di Bumi Sulawesi dimana para raksasa (keturunan campuran) banyak memangsa manusia sehingga saling perang. Dan ketika banyak manusia musnah terbunuh, mereka menangis, dan ratapan mereka naik hingga ke Kasendukan roh mereka yang telah mati menangis dan menuntut kepada gerbang Kasendukan, dan ratapan mereka telah naik : dan tak dapat berhenti karena perbuatan-perbuatan tak berhukum yang dilakukan di muka bumi. Terlebih para Tou Kasendukan membuka rahasia-rahasia abadi yang telah (dilindungi) di Kasendukan.
Lalu Empung Wananatas murka sehingga berkata seluruh bumi akan dihancurkan, dan sebuah air bah akan datang.Pada masa kepemimpinan APO SUMARANIW terjadilah gempa bumi besar 9 hari lamanya dan pada hari ke Sepuluh pecahlah gunung tempat Manembo dan Makatembo yang berhadapan. Amang Kasuruan (Tuhan) menurunkan hujan keras serta air bah yg keluar dari mata air bumi sehingga terjadi banjir air bah.
Salah satu keturunan campuran ini seorang Raja kerajaannya hancur dan dia memutuskan untuk seimbang menyatu dengan Air maka dia memilih membuat kerajaan di laut. Maka jadilah dia Raja Laut belakangan disebut Dewa Laut karena dia berukuran raksasa (keturunan Tou Kasendukan & Tou Planet Bumi) Raja Laut ini bernama TAGAROA. Raja Laut ini berpusat kekuasaan di Laut Minahasa, Sanger Talaud, Bolaang Mongondow masih bersaudara darah dengan Tagaroa.
Saat keturunan Minahasa, Sanger, Bolaang ini berkelana mereka menciptakan Sub Etnis suku-suku baru Maori, Hawaii, Samoa, dan beberapa bangsa di kepulauan Pasifik mereka ketika ingin melaut selalu meminta petunjuk dengan saudara tua mereka nama Tagaroa dengan nama berbeda-beda namun sama wujud.
Di Sangihe-Talaud menyebutnya Taghaloang
Di Maori menyebutnya TANGAROA.
Di Philippines menyebutnya ANGALO
Di Vanuatu menyebutnya TANGALO
Di Tonga menyebutnya TANGALOA
Di Samoa menyebutnya TAGALOA
Di Aotearoa menyebutnya TANGAROA
Di Tahiti menyebutnya TA’AROA
Di Marquesas (Fr. Polynesia) menyebutnya TANAOA
Di Hawai’i menyebutnya KANALOA
Di beberapa Bangsa di Kepulauan Pasifik juga menyebutnya TANGAROA.
Di Bolmong sekitar 3 pulau keramat konon menurut para nelayan dan wisatawan setiap malam tertentu salah satu pulau akan menghilang secara gaib dan yg didalam pulau tiba-tiba ke negeri baru yang ajaib serta modern.Sebenarnya tidak hanya malam tapi pagi, siang ataupun senja banyak orang menghilang. Masih banyak nelayan setempat yang sering bertamu ke negeri kekuasaan Raja Laut Tagaroa tersebut.
Cara memanggil TAGAROA
Pasang dupa di pantai sebanyak 9 lalu sebut nama APO TAGAROA,kemudian anda berjalan masuk ke dalam air hingga air naik setengah badan dan anda memberikan penghormatan sambil paka paka air dan berkata TABEA APO TAGAROA, YAKU PUYUN NE SI (Nama Fam/Keluarga) dan sebutkan maksud niat tujuan anda ingin bertemu Apo Tagaroa lalu tunggu tanda tanda ada binatang seperti ikan atau binatang laut mendekat mengantarkan benda tertentu. Atau benda tertentu itu di bawa oleh arus ombak dan menempel di telapak tangan anda.Bisa juga berjalan sekeliling dan perhatikan biasanya akan mendapatkan benda-benda gaib sesuai keinginan yang anda mau.
Copas from : TLWK
Jikalau ada yang ingin menambahkan cerita bisa komen di bawah.
Leave a Reply